Kamis, 17 Januari 2013

Salah Satu Peran Karbohidrat


Peran karbohidrat dalam penentuan gologan darah *
Oleh : Maftuchatus Saidah *
Sistem golongan darah ABO merupakan sistem penggolongan darah yang pertama kali ditemukan oleh karl landsteiner dari institut Reckefeller pada tahun 1900 dan pada tahun 1953 walter morgan dan winifred watkins dari institut lister menemukan bahwa ciri terbesar dari tipe darah secara spesifik ditentukan oleh gula- gula. Contohnya perbeaan antara golongan darah A dan golongan darah B berbeda pada sebuah unit gula yang terikat pada bagian luar dari ujung ranti karbohidrat dari glikoprotein atau gllikolipid pada permukaan sel darah merah. Pada golongan darah A gula yang terikat adalah asetil galaktoamin, dan pada golongan darah B gula yang terikat adalah galaktosa.

Sebagai penanda genetik yang memiliki keanekaragaman, sistem golongan darah ini terdiri atas fenotif, A, B, AB, dan O. Masing – masing fenotif ditentukan oleh antigen golongan darah yang dapat ditemui di permukaan sel darah merah. Sel darah yang mengandung antigen menyebabkan timbulnya golongan darah A,antigen B menyebabkan timbulnya golongan darah B, antigen A dan B menghasilkan golongan darah AB, dan tidak adanya antigen menghasilkan golongan darah O. Dalam golongan darah A terdapat anti B. Pada golongan darah B terdapat anti A, individu golongan AB tidak terdapat anti apapun dan individu golongan darah O terdapat anti A dan anti B.
Pada dasarnya golongan darah ini dapat ditentukan secara imunologis. Dalam hal ini golongan darah A ditentukan dengan adanya aglutinasi pada sel darah merah yang direaksikan dengan anti bodi A, golongan darah B ditentukan berdasarkan adanya aglutinasi B dengan antibodi B. Gologan darah AB ditentukan berdasarkan atas adanya aglutinasi dengan antibodi A dan B serta terakhir golongan darah O yang ditentukan atas tidak adanya aglutinasi dengan ketiga jenis antibodi.golongan darah pada manusia ditentukan oleh fungsi dari glycosiltranferse. Glikotransferase merupakan suatu enzim yang mengkatalisis penyusunan ikatan glikosidik antara monosakarida khususnya oligosakarida. Oligosakarida spesifik yang membentuk antigen ini terdapat dalam tiga bentuk
1. Sebagai glikosfingolipid dan glikoprotein pada permukaan eritrosit dan sel – sel lain
2. Sebagai oligosakarida dalam bentuk susu dan urin
3. Sebagai oligosakarida yang melekat pada musin yang diekresi dalam traktus grainstronintesia, genitounarius, dan respiratorius.
Terdapat 4 sistem gen independe yang berhubungan dengan ekspresi dari antige antigen oligosakarida.
Dalam darah manusia antigen merupakan oligosakarida dasar yang ditentukan pada semua golongan darah O, A, B, dan AB. Bentuk antigen O adalah (–lipid-glukosa-galaktosa-Nasetilglukosamin- galaktosa-fukos). Golongan darah A dibentuk melalui penambahan N-asetilgalaktosamin (GaNAc) yang berikatan glikosidik pada antigen O. Begitu juga dengan golongan darah B. Bentuk antigen B adalah adanya tambahan galaktosa yang membentuk ikatan glikosidik pada antigen O. Pada kedua tipe golongan darah AB, dibentuk dari α,1,3 pertalian terhadap komponen galaktosa bagian terluar dari antigen O yang dibantu oleh enzim glykostranferase. Enzim GalNAC tranferase menambahkan Nasetil galaktosamine pada antigen O untuk membentuk antigen A ketika glikotransferase menambah galaktosa pada antigen O untuk membentuk antigen B. DNA pada manusia memberikan kode yang spesifik pada enzim glikotransferase untuk menambahkan antigen A dan/atau B pada antigen O. Jika gen pada seseorang tidak memberikan kode dari enzim transferase tipe A atau B, orang itu memiliki golongan darah O.
* Tugas Mata Kuliah Biokimia : Dosen Pengampu : Drs. Suwarsis Hadi
** Mahasiswa Prodi S1 Pend. Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar